Senin, 01 September 2008

Humor Kategori Dewasa Nich...

Alat Kelamin Bercak Merah-Merah
Seorang pria datang ke dokter kelamin dengan keluhan, "Dokter, alat kelamin saya kok merah-merah?", dokter pun menjawab,

"Wah gawat itu, jangan-jangan anda terkena penyakit kelamin yang menular".

Lalu dokter dan pria itu pun masuk ke kamar periksa untuk diperiksa oleh dokter tersebut, "Coba kita lihat alat kelamin saudara".

Setelah melihat dengan teliti dokter itu pun berdiri dan kembali ke ruang prakteknya.

"Bagaimana dok, apa penyakit saya?", tanya pria itu.

Dokter pun menjawab,"Lain kali bilang sama pacar kamu kalau memakai lipstik jangan tebal-tebal..."

Pocong Bernyanyi

Ada seorang penjaga kuburan yang sedang memeriksa kuburan pada waktu makam hari.
Lalu ia terkaget karena melihat pocong yang baru saja bangkit dari kuburnya.
Orang itu segera kabur karena takut. Tetapi anehnya setiap 10 kali ia lompat selalu jatuh, dan seperti itu terus.
Orang itu bingung dan ingin tahu apa yang terjadi pada pocong itu.
Ia mendekati pocong itu dan ia mendengar kalau pocong itu bernyanyi "Jatuh bangun aku mengejarmu.."


Untung Ada Kuda

Seorang pilot terdampar disebuah pulau karena pesawatnya jatuh. Dia sendirian disana. Singkat cerita, setelah 3 minggu berlalu pilot itu ingin sekali melampiaskan hasratnya, dia berbicara sendiri "Sialan bener, capek gue onani mlulu. Jangankan temen laki-laki kalopun ada ayam apa kambing gitu, pasti gue sikat, yang penting kagak onani."
Lalu dari semak-semak muncullah sesosok kuda berkepala manusia dan berkata "kalo ama gue mau nggak ?"
Tanpa pikir panjang si pilot menjawab "Wah kebetulan, mau..mau..mau"
"Tapi ada syaratnya !" si kuda itu menambahkan "Elu harus berubah bentuk seperti gue dulu. Biar kita seimbang."
"Tapi gimana caranya ?" tanya si pilot
"Coba lu nungging biar gue panggil 'Sang Peri' " jawab kuda coba menjelaskan.
Lalu si pilot mengikuti perintah si kuda. Setelah si pilot nungging, si kuda langsung menunggangi si pilot sambil berkata "Untung ada elu, kalo enggak mungkin sampe sekarang gue masih onani"




Acara Dukun Penyembuh di Televisi

Pada suatu hari, kakek and nenek sedang melihat acara "dukun sang penyembuh" di TV.

Sebelum acara itu berakhir, dukun itu meminta semua orang yang ingin sembuh untuk meletakkan tangan kanannya di layar TV, dan menaruh tangan kirinya di bagian dari tubuh mereka yang ingin di sembuhkan.

Nenek pun segera bangkit dari kursinya, dan berjalan menuju TV, lalu meletakkan tangan kanannya di layar TV, dan meletakkannya tangan kirinya di pinggang dia; yg di mana sakit-nya itu telah di deritanya selama 2 tahun.

Kakek pun tak mau ketinggalan, dia berjalan menuju TV, lalu meletakkan tangan kanannya di layar TV dan meletakkannya tangan kirinya di selangkangan-nya.

Nenek yang melihat si kakek sambil berkata: "Tampaknya kau tidak mengerti acara dukun ini, tujuannya adalah untuk menyembuhkan yang sedang sakit, bukan untuk membangkitkan yang sudah mati..."


Suami Menipu Istri dengan Menggunakan Dildo

Seorang suami selalu menuntut lampu dimatikan setiap kali mereka bercinta. Suatu kali si istri nekat menyalakan lampu ketika mereka sedang melakukannya. Betapa terkejutnya si istri melihat suaminya menggunakan dildo.

"Dasar kau pria bajingan!", teriak si istri dengan marahnya, "Rupanya selama perkimpoian kita kau menipu aku ya, kau pria sontoloyo!"

"Oke oke, aku memang membohongimu selama ini", jawab si suami, "Tapi sekarang coba kamu jelaskan dari mana asalnya ketiga anak kita itu"


Adu Kuat Seks Orang Cina

Di sebuah bar terjadi perbincangan antara tiga orang pemuda yang masing-masing berasal dari Asia .

Orang Jepang : "Tadi malam saya bercinta dengan istriku sebanyak tiga kali. Pada pagi hari istriku membuatkan sarapan yang sangat lezat untuk menyenangkan hatiku".

Orang Cina : "(Tidak mau kalah) Tadi malam aku bercinta dengan istriku enam kali. Pada pagi hari istriku membuatkan sarapan pagi dan berkata bahwa ia tidak akan bisa mencintai pria lain."

Lalu mereka bertanya pada orang Indonesia : "Bagaimana dengan kamu.....Paimin".

Paimin : "Hanya sekali."

"Yang benar saja.....," orang Cina dan Jepan itu nyaris serempak.

"Iya... hanya sekali," tegas Paimin.

"Lalu apa kata istrimu pada pagi harinya," tanya mereka.

"Awas jangan berhenti," jawabnya.

Jepang :*!!!!!?.....Cina: *!!!??/!




Kehebatan Ranjang dengan Teriak Paling Lama
Roni, Abi, dan Rudi adalah tiga sahabat baik yg sudah mengenal satu sama lain sejak SD. Setelah mereka menikah pun, mereka tetap sahabat baik. Suatu ketika mereka sangat bosan dan Roni mendapat ide gila.

Roni: "Taruhan yuk!"
Abi & Rudi: "Apa?"
Roni: "Siapa yg bisa membuat istri kita teriak paling lama setelah nge-sex malam ini, dua orang dari kita harus bayar Rp. 200,000 untuk yg menang."
Abi spontang bilang: "Ok, siapa takut!"

Maka pulanglah mereka ke rumah masing-masing. Tapi Rudi agak ragu, karena istri Rudi tidaklah handal di saat bermain di atas ranjang dan ia sangat terkenal akan kejudesannya,

Esok harinya, mereke bercerita.
Abi: "Istriku teriak-teriak empat puluh menit malem lalu. Kita pindah posisi tiga kali. Hebat gak gue??!!!"
Roni: "Ah basi!! Gue dong! Istri aku gak stop teriak selama satu jam. Tau gak kita pindah posisi lima kali. Dari dapur sampe halaman Belakang!!"

Abi melongo...

Roni: "Trus kamu Rud, gimana cerita kamu?"
Rudi: "Ya aku sih cuma pindah posisi dua kali. Sexnya sih cuman dua puluh menit. Tapi... Sesaat sebelum aku mau 'keluar', aku lari ke jendela, trus aku muncratin deh semua Sperma aku ke korden istri aku yg baru dia beli... Ya trus, dia gak stop teriak2 sampe jam lima pagi tadi..."

Humor...semoga Lucu

Pertandingan Gajah dan Semut

Saat itu adalah hari Senin yang membosankan di hutan, jadi para gajah memutuskan untuk menantang para semut untuk main sepak bola. Pertandingan berjalan baik dengan skor sementara gajah 10 dan semut 0.

Saat pemain bintang semut menggiring bola menuju gawang gajah, pemain belakang gajah mencegatnya. Sang gajah mencoba menghalaunya dan seketika itu membunuh si semut.

Wasit menghentikan pertandingan. "Apa yang kamu lakukan? Apa itu yang namanya sportif?"

Si gajah menjawab, "Ya ..., tapi aku tidak bermaksud membunuhnya, aku cuma ingin menjegalnya saja


Anjing yang Tidak Punya Ijin

Seorang polisi sedang berpatroli mencari anjing yang tak memiliki izin. Kemudian ia menghentikan sebuah mobil.

Saat si pengemudi bertanya mengapa ia dihentikan, si petugas polisi menunjuk seekor anjing besar yang duduk di sebelahnya dan bertanya,
"Apa anjingmu punya izin?"

"Ngga punya," kata pengemudi, "ia tak membutuhkannya."

"Dia harusnya punya," jawab petugas polisi.

"Tapi," kata si pengemudi, " kan saya yang selalu nyetir."




Komitmen Total Seekor Sapi

Suatu hari, seekor ayam dan sapi berjalan bersama dan membicarakan masalah kelaparan dunia. Sang ayam mengatakan bahwa spesiesnya dan spesies sapi bisa saja menyediakan makanan bagi semua orang di dunia dengan makan pagi yang enak; daging sapi dan telur ayam.

Si sapi berpikir agak lama dan kemudian menjawab,

"Gampang untukmu bicara seperti itu, karena kamu dapat menyumbang sebagian dari dirimu saja, cuma telurmu, sedangkan aku, bagiku itu adalah komitmen total!"
Babi yang Sangat Antusias

Seorang pria sedang berjalan-jalan di luar negeri untuk menikmati liburan. Dia sangat haus, jadi dia memutuskan untuk berkunjung ke rumah seseorang dan meminta air.

Wanita pemilik rumah mengundangnya masuk dan memberinya semangkuk sup yang masih panas.

Kemudian muncul seekor babi yang berlarian di dapur, lalu lari ke arah pengunjung dan terlihat antusias sekali dengan pengunjung itu.

Si pengunjung mengatakan bahwa ia belum pernah melihat babi yang seramah itu.

Si pemilik rumah mejawab, "Uhm, sebenarnya ia tak terlalu ramah. Itu mungkin karena kamu menggunakan mangkuk makannya."


Sekarat Tapi Ingin Istri Berdandan

Ketika sedang sakit parah, Uddin berkata pada istrinya, "Istriku tercinta, kenakan pakaianmu yang terbaik. pakailah perhiasanmu yang terindah. sisir rambutmu. cucilah wajahmu. Pokoknya, berdandanlah secantik mungkin, lalu kemarilah."

"Dalam keadaan seperti ini bagaimana mungkin aku meninggalkanmu hanya untuk berdandan. tentu aku tidak akan melakukannya. Kamu kira aku wanita macam apa, sehingga kamu bilang begitu padaku?" kata sang istri.

"Bukan begitu, istriku. ternyata engkau salah paham. Aku melihat Malaikat Izrail sudah mondar-mandir di sekitarku. Begitu melihatmu dengan pakaian bagus dan penampilan cantik, barangkali dia lebih tertarik padamu, lalu membawamu dan membiarkan aku," jawab Uddin.


Kenalan Antar Daerah

Dalam sebuah kapal pesiar berkumpullah orang orang dari berbagai daerah, mereka saling berkenalan.

Orang medan : "Kenalkan namaku Anton Si Naga."
Sementara orang jawa terkejut dan sedikit gemetar.
Orang Ambon : "Namaku John Bakar Besi."
Orang Jawa semakin merinding saja yang kemudian memperkenalkan diri.
Orang Jawa : "Kalau namaku Sugeng Ular sawah..."

Santai dulu ah..

Kegunaan Kaki

Seorang anak yang telah remaja merengek-rengek minta diizinkan ayahnya memakai mobil untuk membeli dua botol minuman di sebuah toko yang tidak begitu jauh dari rumahnya.

"Anakku," tegur ayahnya. "Untuk apakah kedua kakimu yang diciptakan Tuhan ini?"

"Satu untuk menginjak rem. Dan satunya lagi untuk menginjak gas," jawab anaknya tak mau kalah.




Mengubah Kilometer Odometer Mobil

Jono mencoba menjual mobilnya. Ia kesulitan menjual mobilnya karena kilometer yang ada di spedometer telah mencapai 200.000 km.

Suatu hari, ia menceritakan masalahnya itu pada temannya. Temannya berkata, "Ada satu cara yang bisa membuat mobilmu mudah dijual, tapi tidak legal."

"Ngga masalah," jawab Jono, "saya benar-benar harus menjual mobil ini."

"Oke," kata temannya. "Ini alamat teman saya. Ia buka bengkel. Katakan padanya aku yang menyuruhmu ke sana dan ia akan membuat kilometermu jadi 50.000. Setelah itu, mobilmu kan pasti mudah untuk dijual."

Minggu berikutnya, Jono membawa mobilnya ke bengkel itu. Dua minggu kemudian, teman Jono bertanya kepadanya, "Mobilmu sudah laku?"

"Nggak," jawabnya, "kenapa harus dijual? Kan baru jalan 50.000 km ...!"




Keselamatan Ada di Tangan Siapa

Seorang pendeta mewawancarai dua orang pemuda. Satu dari Amerika, yang lain dari Rusia.

"Bila Anda naik kendaraan umum yang melaju dengan kencang, apa tindakan Anda?" tanyanya kepada pemuda Amerika.

"Berdoa kepada Tuhan, sebab keselamatan ada di tangan Tuhan."

"Dan Anda sendiri bagaimana?" tanya pendeta kepada pemuda Rusia.

"Mengingatkan supir yang ugal-ugalan itu, sebab keselamatan kita saat itu berada di tangan supir."




Mengatakan Sakit AIDS Padahal Sakit Kanker

Seorang penderita kanker di beritahukan oleh dokternya bahwa hidupnya tidak lama lagi hanya sekitar 2 minggu lagi. Mendengar khabar tak mengenakkan hati, ia memberitahukan anaknya untuk segera mengadakan pesta besar perpisahan.

Ditengah kawan-kawannya ia menyatakan : "Maaf teman-teman, Saya mengumpulkan Kalian agar tahu bahwa Saya tak lama lagi akan meninggalkan Kalian, AIDS telah merongrong tubuh Saya."

Anaknya dengan heran bertanya : "Ayah, mengapa Ayah berbohong atas penyebab kematian Ayah?"

Ayahnya menjawab : "Sssst, aku tak mau salah seorang dari mereka akan tidur dengan Ibumu yang cantik setelah aku meninggal kelak !"


Menjadi Pembantu atau Asisten Rektor

Pada suatu pagi Prof Dr Karim terbangun karena ada suara 'kresekkresek' di ruang keluarga. Ketika keluar didapatinya pintu depan terbuka dan TV nya sudah lenyap. Buru-buru dia ke kantor Polisi, hanya dengan pakaian dalam, kolor dan singlet, untuk melapor. Pak polisi di depan mesin tik tuanya bertanya:

"Nama?"
"Karim Pak"

"Pekerjaan?" tanya Polisi.

"Purek", kata Professor.

"Pekerjaan apa itu?" polisi minta penjelasan. "Pembantu Rektor"

Belum selesai Professor bicara langsung Pak Polisi marah-marah:

"Kamu ini bagaimana, pembantu kok kurang hati-hati, pintu harus dikunci baik-baik, bangun kalau ada suara aneh, kalau perlu tidak tidur, kasian kan Pak Rektor kehilangan TV".
Istri dan Pacar Gelap

Pada saat pesta ada 2 orang laki-laki sedang asyik membicarakan tentang selingkuhan mereka.

Pada saat sedang enak-enaknya ngobrol tiba-tiba wajah orang yang pertama menjadi pucat pasi melihat 2 wanita yang sedang asyik mengobrol, lalu dia berkata pada temannya, “Hei, jangan ke sana , di sana

Setelah beberapa saat temannya berkata “Kau tahu aku juga mau bilang begitu.” ada istriku bersama pacar gelapku…”




Membayar ke Adik Setiap Kali Dicium

Seorang anak kecil yang bandel melihat kakaknya dicium oleh teman lelakinya. Esok harinya, ia menemui lelaki itu.

"Abang semalam mencium kakakku bukan?"
"Ya, tapi jangan keras-keras. Ini seribu untuk tutup mulut!"
"Terima kasih, ini uang kembaliannya lima ratus!"
"Lho, kok pakai uang kembalian segala?"
"Saya tidak mau nakal, Bang. Semua orang yg mencium kakak juga saya tagih lima ratus!"
"???!!!"




Pesan Makanan di Perpustakaan

Judi berjalan ke perpustakaan, melihat sekeliling, dan mengantri menemui penjaga perpustakaan.

Saat ia ketemu dengan penjaga perpustakaan, ia dengan keras berkata, "Aku mau kentang goreng dan satu minuman dalam gelas besar."

Si petugas perpustakaan menatapnya sejenak, lalu berbisik pada Judi, "Nyonya, ini perpustakaan!"

Judi mengangguk dan berkata, "Oh iya, aku lupa."

Kemudian dia berbisik sepelan mungkin, "Aku mau kentang goreng dan satu minuman dalam gelas besar."


Mimpi di Pulau yang Berisi Wanita Cantik

Dengan loyonya seorang laki-laki yang bernama Badu mendatangi ruang praktek seorang ahli Psikiatri. Di sana ia memohon bantuan seorang Dokter.

Badu : "Dokter, saya betul-betul membutuhkan pertolongan Anda. Tiap malam saya bermimpi di telantarkan di sebuah pulau yang berpenghuni puluhan wanita cantik, di mana yang satu dengan yang lainnya memiliki kelebihan masing-masing. "

Dokter : "Wah ! Anda ini termasuk orang yang cukup beruntung, yang pernah hidup di dunia ini."

Badu : "Benar, Dokter?"

Dokter : "Betul! Lantas apa masalahnya ?"

Badu (yang kini tampak mulai terisak-isak): "Begini Dokter, dalam mimpi itu saya sendiri juga menjadi perempuan. "
Alat Produksi yang Tidak Efisien

Seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi tingkat akhir baru saja putus hubungan dengan pacarnya yang seorang foto model sukses. Dalam kesedihan dan keputusasaan ia menulis dalam buku hariannya:

"Ia memang sangat menggairahkan. Tetapi adalah bodoh bila seorang ekonom seperti aku memilih dia. Biaya perawatan sehari-hari begitu tinggi, juga biaya operasionalnya. Sungguh-sungguh sebuah alat produksi yang tidak efisien!"
Sudah Memberi Tembakan Peringatan
Suatu ketika terjadi tanya jawab dalam sebuah persidangan yang mengadili seorang anggota polisi. Polisi itu didakwa telah melakukan perbuatan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain. Ia juga didakwa melanggar azas praduga tak bersalah.

"Apakah Saudara menyesal atas perbuatan yang telah Saudara lakukan?" tanya hakim.

"Ya Pak Hakim. Tapi ada yang lebih saya sesalkan lagi."

"Apa maksud Saudara?"

"Sebetulnya, saya telah mengambil tindakan yang benar, Pak Hakim. Justru tindakan korbanlah yang saya sesalkan. Dia telah melakukan dua kesalahan. Pertama, ketika saya beri tembakan peringatan, korban tetap saja lari. Kedua, pada saat saya membidikkan pistol le arah kakinya, tiba-tiba saja korban berhenti lari dan jongkok. Akibatnya, peluru saya nyasar ke kepalanya."

Kisah Anak Ular Beracun

Seekor ular kecil bertanya kepada ibunya, "Ibu apakah kita ini ular yang beracun?"

"Oh tentu anakku. Jadi kalau ada yang mencoba mengganggumu, gigit saja maka pasti ia akan mati karena racun dalam bisa kita," jawab ibunya dengan antusias.

"Oooops ....." sahut si ular kecil.

"Lho ada apa, Nak ... kamu menggigit sesuatu??!!!" tanya ibunya.

"Ah ... bagaimana kalau aku menggigit lidahku sendiri?"

Untuk Kita Renungkan...8 Kebohongan Ibu

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan
membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah
ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna
sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan
terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong
mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
"Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu
berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan
bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih
menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan
ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan
kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api
untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang
untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun
dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan
dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku
berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus
kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak
capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental
tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.
Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk
ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak
haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati
yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat
kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"
----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya
punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika
berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja
di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik
hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku
tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk
ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya
setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku
dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya
terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas
betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat
lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air
mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti
ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku,Aku
tidak kesakitan" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita
untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita
yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk
meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah
dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan
pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas
apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di
samping kita.
Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita
sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita
renungkan kembali lagi..
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu
kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di
kemudian hari.

Rileks dulu ah......

diambil dari berbagai sumber...... .
Suami Takut Istri di Akhirat

Pada suatu waktu setelah hari kiamat, para malaikat mengumpulkan para suami. Rupanya malaikat ingin mengetahui bagaimana besarnya dominasi suami terhadap istri.

Salah seorang malaikat berkata: "Coba para suami bentuk dua barisan, satu barisan untuk suami yang mendominasi istrinya, dan satu baris lagi untuk suami yang di-dominasi oleh istri".

Setelah beberapa saat, malaikat memeriksa barisan dan melihat hanya ada satu suami yang berada pada barisan "suami yang mendominasi istri', yang lainnya berada dalam barisan "suami yang didominasi istri".

Melihat itu, marahlah malaikat: "Aku sangat kecewa melihatnya, bukankah suami diciptakan untuk menjadi pemimpin istrinya, bukan sebaliknya? Lihat pria ini, kalian harus mencontoh pria satu ini!",sambung malaikat, "Kau membuatku bangga, katakan bagaimana cara hidupmu sehingga hanya engkau yang berada dibarisan ini."

Pria itu berkata: "Nggak tau, tadi saya disuruh istri saya berdiri disini dan nggak boleh kemana-mana. " Malaikat :"Hhhhh...?? ??"
Peluang Kakek-Kakek Diterima Cintanya oleh Gadis Muda

Seorang pria kaya raya berusia 65 tahun sedang jatuh cinta dengan gadis muda berusia 20 tahun. Dia berniat untuk segera melamar tambatan hatinya itu. Berbagai cara digunakan agar dirinya dapat diterima, termasuk datang pada seorang sahabatnya untuk berkonsultasi.

"Menurutmu, kalau aku bilang saat ini umurku baru 45 tahun, apakah dia akan menerima lamaranku?" tanya pria kaya itu kepada temannya meminta pendapat.

"Kau sudah kaya itu satu nilai lebih, peluang untuk diterima akan lebih besar lagi ...," kata temannya menahan ucapannya, "Kalau kau mengaku umurmu sudah 90 tahun!"
Orang Mabuk Berjalan Sebagian di Trotoar

Antok, malam itu mendapat giliran siskamling di lingkungannya. Dia melihat seorang pria yang tengah mabuk berat, berjalan diantara jalan aspal dan trotoar, kaki kirinya di atas jalan aspal, sedangkan kaki kanan di atas trotoar, sehingga jalannya terlihat lucu sekali.

Antok: "Hai!, kenapa kamu berjalan seperti itu, satu kaki diatas jalan aspal, sedangkan satu kaki lainnya diatas trotoar."

Si Mabok: "Untung..untung. .untung.. selamet.. selamet, gue kira, gue pincang!!... pantesan dari tadi kok! melangkah aja susah terasa nga enak. Wah..makasih banyak ya..... elu udah ngasih tau gue."

Kemudian orang mabok itu berjalan di atas trotoar sambil berteriak, "Horee...teryata kaki Gue Sama Panjang".
Makan Bakso dan Sekrup

Pada Sabtu malam Minggu kemarin, Irwan bersama pacarnya Yoni membeli bakso di warung 'Bakso Kota Jogja' milik Bang Johan. Dengan uang pas-pasan Irwan melihat papan yang tertempel, kalau bakso itu hanya Rp.5.000 perak.

Iwan: "Saya pesan dua mangkok, Bang!"

Sesaat kemudian bakso siap untuk disantap, Irwan dan pacarnya menyantap bakso tersebut dengan lezatnya. Namun ketika Irwan sedang enak-enaknya makan pentol, tiba-tiba giginya mengigit sesuatu yang amat keras sehingga menimbulkan suara, (klotakk..klotak. .kretekk) . Irwan sesaat merasa malu, karena menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitarnya.

Irwan: "Apaan nih! Bang?, (sambil mengeluarkan isi di mulutnya, Irwan menemukan sekrup di tengah pentol daging baksonya). Gila bener ada sekrupnya."

Lalu Irwan mendatangi Bang Johan. Ia ingin mengadu atas kejadian tersebut.

Irwan: "Bang, Gimana kok di bakso ada sekrupnya!!"
Bang Johan: "Kamu ini Gimana, wong bakso cuma Rp. 5000,- kok! minta bonus sepeda motor, Ya..sekrupnya saja cukup.. tho"
Ayah Tanya Nilai Ulangan

Pada suatu hari seorang Ayah menanyakan hasil ulangan kepada Anaknya

Ayah: "Berapa nilai ulanganmu, nak?"
Anak: "Sepuluh, Pak."
Ayah: " Wah hebat benar anak bapak ini, kalau temanmu dapat nilai berapa."
Anak: "Kalau temanku ada yang dapat 70, 80, 90, dan bahkan ada yang mendapat 100"
Ayah: "????!!!"
Restoran di Bawah Laut

Ada tiga orang pembohong yang sedang berlayar ke tengah laut, kemudian mereka bertemu dengan nelayan yang berkata bahwa ada restoran di bawah laut.

ketiga pembohong ketawa sambil berkata "pak, kami ini pembohong besar mana mungkin bapak bisa bohongin kami".

Setelah nelayan pergi pembohong pertama penasaran, dia menyelam ke dalam laut dan ternyata di dalam memang tidak ada restoran, untuk menjaga gengsi dengan temannya di naik ke atas dengan membawa ikan sambil berkata "Benar di bawah ada restoran, ini buktinya aku membawa ikan".

Pembohong kedua ganti menyelam dan berkata dalam hati "Sial aku di bohongin sama temanku" tapi dia tidak kekurangan akal, dia naik ke atas sambil membawa cumi-cumi sambil berkata "Iya benar, ada restoran".

Pembohong ketiga langsung menyelam ke laut, tapi tidak di temukannya restoran, untuk menjaga gengsi dia mengambil batu dan memukul-mukuli batu tersebut ke wajahnya sampai berdarah, setelah itu dia naik sambil berkata "Eh lu berdua makan ga bayar ya, jadi gw yang kena masalah sampe di pukulin kaya begini"
Beruang Kutub Tulen

Si Ayah beruang itu menjawab, "Nak, saya 100% beruang kutub, dan ibumu 100% beruang kutub, jadi kamu juga jelas-jelas 100% beruang kutub."

Setelah beberapa menit berlalu, si anak bertanya lagi, "Ayah, jangan
berpikir kalau Ayah berkata jujur akan membuat saya sedih. Saya tidak
sedih. Saya cuma ingin tahu, apa saya benar-benar 100% beruang kutub?"

Ayah beruang mulai tertekan dengan pertanyaan-pertanya an anaknya. Kini dia balik bertanya kepada si anak, "Nak, kenapa kamu terus meragukan kalau kamu memang 100% beruang kutub?"

Si anak beruang menjawab, "Karena saya kedinginan!"

Minggu, 31 Agustus 2008

I LOVE U MOM , I LOVE U DAD..!!! (Good Stories)

I LOVE U MOM , I LOVE U DAD..!!! (Good Stories)
I LOVE U MOM , I LOVE U DAD..!!!
Waktu kamu berumur 1 tahun , dia menyuapi dan memandikanmu .... sebagai balasannya .... kau menangis sepanjang malam.
Waktu kamu berumur 2 tahun , dia mengajarimu bagaimana cara berjalan .
sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang .. sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya .. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan
Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah..sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur
Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai
balasannya ... kamu berteriak 'NGGAK MAU ..!'
Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya .kamu melemparkan bola ke jendela tetangga
Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai balasannya.. ..kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu
Waktu kamu berumur 9 tahun , dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu .sebagai balasannya ... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar






Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ... sebagai balasannya ... kamu melompat
keluar mobil tanpa memberi salam
Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop .. sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ... sebagai balasannya .... kamu tunggu sampai dia keluar rumah
Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya .sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode
Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ... sebagai balasannya ... kamu nggak pernah menelponnya.
Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ...
sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ...sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
mempedulikan kepentingannya
Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting .. sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman,
waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu
ke kampus pada hari pertama ... sebagai balasannya ... kamu minta
diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya 'Darimana saja seharian ini?'.. sebagai balasannya ... kamu menjawab 'Ah,
cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang.'
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai balasannya ... kamu bilang 'Aku nggak mau
seperti kamu.'
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus
perguruan tinggi .. sebagai balasanmu ... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri
Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah
barumu ... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
tentang rencana di masa depan ... sebagai balasannya .. kamu mengeluh
'Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu.'
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat
bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan 'Sekarang jamannya sudah beda.'
Waktu kamu berumur 40 tahun , dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah
satu saudara dekatmu ... sebagai balasannya kamu jawab 'Aku sibuk sekali,
nggak ada waktu.'

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu .... sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu
teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA ..
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .. BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORA NG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU



I LOVE U MOTHER

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.
Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

OngKos upah membantu ibu:
1) Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
2) Menjaga adik Rp20.000
3) Membuang sampah Rp5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
5) menyiram bunga Rp15.000
6) Menyapu Halaman Rp15.000
Jumlah : Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar.
Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.

1) OngKos mengandungmu selama 9bulan- GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu -GRATIS
4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu -GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu -GRATIS
6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, 'Saya Sayang Ibu'.Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: 'Telah Dibayar' ..

Jika kamu menyayangi ibumu,'FORWARD' lah
Email ini kepada sahabat-sahabat anda.

1 orang :Kamu tidak sayang ibumu
2-4 orang :Kamu sayang ibumu
5-9 orang :Bagus! Ternyata Kamu Sayang juga Kepada
Ibumu
10/lebih : Waahhhh....Kamu akan disayangi Ibumu dan juga semua orang...

APAKAH KAMU SAYANG ORANGTUAMU?? ??
KARENA ORANGTUAMU SELALU MENYAYANGIMU.

I Cried for My Brother Six Times

I Cried for My Brother Six Times

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat
terpencil. Hari demi hari, orangtuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatan membawanya, aku mencuri

lima

puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku
berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.

"Siapa yang mencuri uang itu?" beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara.

Ayah tidak mendengar siapapun mengaku, jadi beliau mengatakan,

"Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"

Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi.

Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya! "

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marah, sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi,

"Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati!

Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun.
Di pertengahan malam itu, aku tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.

Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang
adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, aku diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi.

Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Aku mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik. Hasil yang begitu baik."

Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya?

Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, saya telah cukup membaca banyak buku."

Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti ayah mesti mengemis di jalanan, ayah akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" Kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang.

Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak. Aku berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya. Kalau tidak, ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering.

Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan
secarik kertas di atas bantalku, "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah.

Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimmu uang."

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga di universitas.

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?

Aku berjalan keluar dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kalau kamu adalah adikku?"

Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? "

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apapun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. "

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi.
Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku pulang ke rumah setelah menghadiri undangan pernikahan seorang teman, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!"

Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya?

Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit salep pada lukanya dan membalut lukanya. "Apakah itu sakit?" aku menanyakannya.

"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi
konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Di tengah kalimat itu ia berhenti.

Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Seringkali suamiku dan aku mengundang orangtuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, dia mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Saat Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan.

Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, ketika adikku sedang di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ia mendapat sengatan listrik, lalu masuk rumah sakit.

Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, aku menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu
sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.

"Pikirkan kakak ipar, ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata. Kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"

Lalu ia berkata, "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?"

Tanpa berpikir, ia menjawab, "Kakak saya."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, sekolah kami ada di dusun yang berbeda. Setiap hari kakak dan saya berjalan selama dua jam
untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari,

Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya.

Sedangkan ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah,
selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku."

Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Diterjemahkan dari "I Cried for My Brother Six Times"

Sabtu, 30 Agustus 2008

Kisah Islami (KISAH SEORANG KRISTIAN MASUK ISLAM BERKAT MEMULIAKAN ASYURA')

Kisah Islami (KISAH SEORANG KRISTIAN MASUK ISLAM BERKAT MEMULIAKAN ASYURA')

Alkisah disebutkan bahawa di kota Array terdapat Qadhi yang kaya-raya. Suatu hari kebetulan hari Asyura' datanglah seorang miskin meminta sedekah. Berkatalah si miskin tadi, "Wahai tuan Qadhi, adalah saya seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Demi kehormatan dan kemuliaan hari ini, saya meminta pertolongan daripada tuan, maka berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluh keping roti, lima potong daging dan duit dua dirham."
Qadhi menjawab, "Datanglah selepas waktu zohor!"

Selepas sembahyang zohor orang miskin itu pun datang demi memenuhi janjinya. Sayangnya si Qadhi kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin datang lagi selepas sembahyang Asar. Apabila dia datang selepas waktu yang dijanjikan untuk kali keduanya itu, ternyata si Qadhi tidak memberikan apa-apa. Maka beredarlah simiskin dari rumah si Qadhi dengan penuh kecewa.
Di waktu si miskin jalan mencari-cari, ia melintas di depan seorang kristian sedang duduk-duduk di hadapan rumahnya. Kepada orang Kristian itu si miskin minta sedekah, "Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah untuk menyara keluarga saya."

Si Kristian bertanya, "Hari apakah hari ini?"
"Hari ini hari Asyura", kata si miskin, sambil menerangkan keutamaan dan kisah-kisah hari Asyura'. Rupanya orang Kristian itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan untuk memberi sedekah.
Berkata si Kristian, "Katakan apa hajatmu padaku!"
Berkata si peminta sedekah, "Saya memerlukan sepuluh keping roti, lima ketul daging dan wang dua dirham sahaja."
Dengan segera ia memberi si peminta sedekah semua keperluan yang dimintanya. Si peminta sedekah pun balik dengan gembira kepada keluarganya. Adapun Qadhi yang kedekut telah bermimpi di dalam tidurnya.

"Angkat kepalamu!" kata suara dalam mimpinya. Sebaik sahaja ia mengangkat kepala, tiba-tiba tersergam di hadapan matanya dua buah bangunan yang cantik. Sebuah bangunan diperbuat dari batu-bata bersalut emas dan sebuah lagi diperbuat daripada yaqut yang berkilau-kilauan warnanya. Ia bertanya, "Ya Tuhan, untuk siapa bangunan yang sangat cantik ini?"
Terdengar jawapan, "Semua bangunan ini adalah untuk kamu andaikan sahaja kamu mahu memenuhi hajat si peminta sedekah itu. Kini bangunan itu dimiliki oleh seorang Kristian."

Apabila Qadhi bangun dari tidurnya, iapun pergi kepada Kristian yang dimaksudkan dalam mimpinya.
Qadhi bertanya kepada si Kristian, "Amal apakah gerangan yang kau buat semalam hingga kau dapat pahala dua buah bangunan yang sangat cantik?"
Orang Kristian itu pun menceritakan tentang amal yang diperbuatnya bahawa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Asyura' itu.
Kata Qadhi, "Juallah amal itu kepadaku dengan harga seratus ribu dirham."
Kata si Kristian, "Ketahuilah wahai Qadhi, sesungguhnya amal baik yang diterima oleh Allah tidak dapat diperjual-belikan sekalipun dengan harga bumi serta seisinya."

Kata Qadhi, "Mengapa anda begitu kedekut, sedangkan anda bukan seorang Islam?"
Ketika itu juga orang Kristian itu membuang tanda salibnya dan mengucapkan dua kalimah syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W.